Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi malah menyerang jaringan sehat dalam tubuh. Kondisi ini sering kali sulit dikenali karena gejalanya mirip dengan penyakit umum lainnya seperti infeksi atau gangguan hormon. Padahal, deteksi dini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan dengan tepat.

 

Rasa lelah ekstrem yang tidak membaik meski sudah cukup istirahat bisa menjadi tanda autoimun. Gejala ini sering dikira hanya akibat stres atau kurang tidur, padahal bisa mengindikasikan gangguan seperti lupus atau rheumatoid arthritis.

 

Autoimun sering memicu peradangan yang menyebabkan nyeri pada sendi, otot, atau tulang. Banyak orang salah mengira ini sebagai gejala rematik biasa, padahal bisa jadi tanda penyakit seperti lupus atau psoriatic arthritis.

 

Ruam kemerahan, gatal, atau bercak kering pada kulit sering dianggap alergi, padahal bisa menjadi tanda autoimun seperti lupus atau scleroderma. Gejala ini sering muncul di wajah, tangan, dan bagian tubuh yang sering terpapar matahari.

 

Penyakit autoimun juga dapat menyerang sistem pencernaan. Gejala seperti diare kronis, kembung, atau sakit perut dapat muncul dan sering disalahartikan sebagai gangguan lambung atau intoleransi makanan. Kondisi seperti penyakit Crohn dan celiac termasuk dalam kategori ini.

 

Kerontokan parah yang tidak wajar bisa menjadi tanda penyakit autoimun seperti alopecia areata, di mana sistem imun menyerang folikel rambut. Gejala ini sering diabaikan karena dikira akibat stres atau kekurangan nutrisi.

 

Demam ringan yang muncul terus-menerus tanpa sebab jelas juga bisa menjadi tanda peradangan kronis akibat autoimun. Meskipun tidak tinggi, kondisi ini menunjukkan sistem imun sedang aktif melawan jaringan tubuh sendiri.

 

Mengenali gejala autoimun sejak dini sangat penting agar kita dapat segera melakukan pemeriksaan medis dan mendapatkan perawatan yang tepat. Karena gejalanya sering samar, memiliki perlindungan kesehatan yang komprehensif menjadi langkah bijak untuk menjaga diri dari risiko yang tak terduga.

 

Dengan AIA Vitality, asuransi AIA tidak hanya melindungi saat sakit, tetapi juga membantu kita untuk menjaga kesehatan setiap hari. Program ini mendorong kebiasaan hidup sehat yang dapat menjadi langkah awal dalam mencegah risiko penyakit autoimun.