Penyakit Alzheimer kerap menyerang kaum lansia. Ketika mengidap alzheimer, mereka akan mengalami penurunan fungsi otak yang membuat mereka sulit mengingat dan melakukan aktivitas harian. Oleh karena itu, mereka membutuhkan pendampingan agar tetap dapat on track setiap harinya.
Tanggal 21 September adalah hari Alzheimer sedunia. Alzheimer merupakan bagian dari demensia dan banyak dialami oleh masyarakat lanjut usia (lansia), terutama yang usianya di atas 65 tahun. Menurut data dari Alzheimer’s Indonesia, pada 2016 diperkirakan terdapat sekitar 1,2 juta orang dengan demensia. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 2 juta orang pada 2030.
Menilik gejala alzheimer, antara lain mudah lupa, sulit mengingat nama orang dan relasi kerabat, terjadi perubahan sifat yang berbeda dari sebelumnya, muncul perilaku seperti anak-anak, dan mengalami kesulitan dalam merawat diri. Jika dibiarkan, alzheimer bisa berkembang dan memicu kerusakan jaringan otak atau bahkan menimbulkan komplikasi sejumlah penyakit.
Penyakit ini identik dengan kemunduran fungsi otak dan kemampuan interaksi seseorang di dalam lingkungan sosialnya. Istilah awamnya, yaitu pikun. Padahal, kepikunan hanyalah salah satu gejala alzheimer. Masih ada tanda lain dari gejala alzheimer yang perlu kita tahu.
Faktor genetik menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami alzheimer. Namun, itu bukan satu-satunya faktor. Gaya hidup buruk juga bisa membuat seseorang mengidap penyakit alzheimer.
Jika di keluarga kita ada yang mengidap alzheimer berikut ini adalah beberapa cara untuk merawat orang dengan alzheimer.
Bagikan