ARTIKEL

Mengenal Peniaphobia, Gangguan Kecemasan karena Takut Miskin!

Baca 2 menit
Peniaphobia
Calculate
Tidak sedikit orang yang pernah mengalami hidup yang sangat sulit sebelum akhirnya meraih kesuksesan. Namun, ternyata, ada orang yang ketika sudah meraih sukses, dia tetap dibayang-bayangi oleh kemiskinan. Dia begitu khawatir jatuh miskin sampai mengganggu kondisi psikisinya. Gangguan kecemasan ini disebut peniaphobia.
 
Belum banyak yang tahu bahwa ada orang yang diam-diam mencemaskan kondisi finansialnya. Istilah awamnya, yaitu peniaphobia. Uniknya, kebanyakan orang yang mengalami peniaphobia merupakan mereka yang sudah sukses secara karier dan finansial. 
 
Dari berbagai sumber menyatakan bahwa kebanyakan orang yang datang ke psikiater untuk berkonsultasi tentang ketakutannya karena mereka tidak ingin mengalami hal yang sama. Jadi, para penderita peniaphobia adalah mereka yang pernah memiliki masa lalu pahit yang berkaitan dengan kemiskinan. Jadi, mereka begitu ketakutan jika suatu hari karier dan harta mereka habis dan harus menjalani kemiskinan (lagi).
 
Gejala peniaphobia hampir mirip dengan gejala gangguan kecemasan lainnya. Yang berbeda adalah pemicunya. Biasanya, gejala yang sering dialami adalah kecemasan. Kecemasan ini membuat seseorang mengalami gangguan tidur dan konsentrasi. Oleh karena overthinking dan begitu mencemaskan kondisi keuangannya, seseorang bisa kesulitan tidur dan konsentrasi.
 
Selain itu, peniahobia membuat seseorang bisa saja mengalami serangan panik, napas pendek, keringat dingin, dan mual-mual. Ada juga yang mengalami serangkaian mimpi buruk. Jika diperhatikan dengan saksama, ini merupakan gejala umum serangan panik atau stres.
 
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk menghindari atau mengobati peniaphobia. Jika gejala memburuk dan kecemasan ini sudah mengganggu rutinitas harian, kita perlu berkonsultasi ke psikolog atau psikiater. Selain itu, kita juga perlu menata ulang kondisi finansial agar pikiran menjadi lebih tenang.
 
Berikut beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk “mengamankan” aset yang kita miliki.

Mengubah mindset

Orang dengan peniaphobia merasa begitu takut jika suatu hari mereka hidup dalam kekurangan. Misalnya, kurang makan, kurang pakaian atau kesulitan menemukan tempat tinggal. Mindset “kurang” ini perlu dilatih dan “diarahkan” menjadi merasa cukup di setiap kesempatan.
 
Jika kita selalu merasa cukup, bahkan dalam kondisi kekurangan sekalipun, kita akan lebih mudah menerima kondisi tersebut.

Membuat rencana keuangan

Ada baiknya kita membuat rencana keuangan yang matang untuk setiap keputusan besar yang akan diambil. Misalnya, saat ingin membuka bisnis baru atau memutuskan untuk berinvestasi. Buatlah perhitungan rinci dan goal yang ingin dicapai. Jika memungkinkan lakukan perhitungan kasar mengenai potensi loss dan profit yang mungkin akan kita alami.
 
Dengan begitu, kita dapat menimbang-nimbang kembali apakah rencana tersebut doable untuk dilakukan dan sampai sebatas mana kita mampu menanggung risikonya.

Investasi dengan risiko rendah

Jika kita selalu mengkhawatirkan keuangan, tentu gaya investasi risiko tinggi bukan untuk kita. Oleh karena itu, jika ingin berinvestasi, kita bisa mulai dari instrumen investasi yang berisiko rendah dan sudah berizin dan diawasi oleh OJK, seperti deposito dan obligasi negara. Dengan begitu, risiko kehilangan aset dapat diminimalisasi.

Memperlengkapi keluarga dengan perlindungan kesehatan dan jiwa

Ketidakpastian memang membuat kita selalu berandai-andai. Oleh karena itu, sebaiknya kita mulai berpikir untuk melindungi keluarga dari ketidakpastian. Caranya, dengan membeli perlindungan kesehatan dan jiwa dalam bentuk asuransi. Asuransi kesehatan akan melindungi keuangan kita saat ada anggota keluarga yang sakit. Sementara itu, asuransi jiwa akan memberikan jaminan kehidupan yang baik bagi anggota keluarga yang ditinggalkan. Hubungi AIA Life Planner untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai produk asuransi AIA.
 
Dengan melakukan langkah-langkah di atas, kita bisa sedikit mengurangi kecemasan akan masa depan yang tidak pasti. Jika kita bisa bijak mengelola keuangan sejak dini, kita bisa mencapai kebebasan finansial dan lebih worry free akan kondisi keuangan kita!
Referensi
Beat Your Fear. “Peniaphobia - Beat Your Fear of Poverty.” 
Massive Phobia. “Peniaphobia: Fear of Poverty”. 
Mark Bertrang. “What is Peniaphobia?”. 6 Mei 2020. The Financialoscopy Team. 

Anda mungkin juga tertarik dengan