Jakarta, 20 Mei 2024 – Program AIA Healthiest School (AHS) telah tiba di momen puncaknya. Sejumlah sekolah menerima penghargaan dalam national awarding yang digelar untuk mengumumkan para pemenang kompetisi AIA Healthiest Schools di Indonesia.

 

Acara ini dihadiri oleh 50 perwakilan sekolah guru dan murid dari SD dan SMP, Dewan Juri, perwakilan manajemen AIA dan perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia, I Nyoman Rudi Kurniawan selaku Direktur SMP dan Supervisor Gerakan Sekolah Sehat Kemendikbudristek RI. 

 

Kathryn Parapak, Chief Marketing Officer AIA, mengatakan, “Kami sungguh bangga melihat beragam upaya dari sekolah peserta AIA Healthiest School dalam mewujudkan komitmen untuk membantu anak hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah salah satu kunci dalam menentukan kualitas hidup anak di kala anak dewasa kelak. Dengan menerapkan gaya hidup sehat sejak dini anak akan memiliki kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan dirinya juga lingkungan di sekitarnya.”

 

Program AIA Healthiest School Competition diikuti oleh 145 sekolah kategori SD dan SMP. Project yang terkumpul telah dikurasi dan dinilai oleh juri-juri professional yang ahli di bidangnya yakni Nia Nurhasanah - Penanggung Jawab PDM 11 Gerakan Sekolah Sehat, Kemendikbudristek, Tari Sandjojo - psikolog dan pendidik, dr. Dimple Nagrani, Sp. A - Dokter Anak, Kathryn Parapak - Chief Marketing Officer AIA dan David Togatorop - Pemimpin Redaksi Majalah Bobo.

 

Di posisi puncak, juara 1 AIA Healthiest Schools Competition dimenangkan oleh SDN 222 Pasir Pogor untuk kategori SD dan SMPN 22 Semarang untuk kategori SMP. Sekolah pemenang ini berhak mendapatkan hadiah senilai  USD15.000 dalam bentuk fasilitas yang menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.

 

Sebagai rangkaian program global, pemenang AIA Healthiest School di Indonesia akan berkompetisi dengan partisipan dari 5 negara, yaitu, Malaysia, Thailand, Hong Kong, Vietnam dan Australia. Pemenang dari kompetisi tingkat internasional ini akan diumumkan di Bali pada Juli 2024.

 

AIA Healthiest Schools adalah program internasional yang di Indonesia diselenggarakan oleh AIA bekerja sama dengan Majalah Bobo - Kompas Gramedia untuk membangun kebiasaan hidup sehat, baik dalam perencanaan maupun penerapan yang membuat lingkungan sekolah dan komunitas sekolah hidup lebih sehat dan lebih bahagia. Materi pembelajaran dikembangkan berdasarkan empat pilar utama program, yakni Makan sehat; Gaya hidup aktif; Kesehatan mental, serta Sehat & Lestari. Di Indonesia, AIA Healthiest Schools diluncurkan pada September 2023 dan kompetisi berlangsung hingga 8 Maret 2024 lalu.

 

Program ini juga menghadirkan sebuah tantangan untuk sekolah yang terdaftar di program ini yaitu mengajak siswa berusia 5-12 bekerjasama dengan guru mereka untuk membuat sekolah mereka lebih sehat. Dengan mengikuti AIA Healthiest Schools Competition, sekolah memiliki kesempatan untuk memenangkan hadiah. Program yang paling menarik dan berdampak positif akan dibagikan di website AIA untuk menginspirasi sekolah lainnya di seluruh negara partisipan. Sekolah juga mendapatkan kesempatan untuk memenangkan hadiah total hingga USD100.000.

 

Kompetisi ini juga sejalan dengan komitmen Kemendikbudristek dalam membangun generasi Indonesia yang sehat dan Bahagia. Dalam hal ini, AIA berperan aktif dengan menjadi Mitra Kampanye untuk Program Sekolah Sehat. Salah satu dukungan yang diberikan adalah program AIA Healthiest Schools.

 

Tak hanya kompetisi, AIA Healthiest School juga menjalankan kegiatan School Roadshow, mengunjungi lebih dari 20 sekolah di area Jabodetabek. Rangkaian ini bertujuan memberikan sosialisasi untuk implementasi hidup sehat di sekolah. Dalam beberapa kesempatan Roadshow juga menghadirkan tim pelatih dari klub Liga Premier Inggris, Tottenham Hotspur.

 

“AIA Healthiest School merupakan wujud komitmen AIA dalam membantu jutaan keluarga di Indonesia hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik. Kami berharap para peserta dapat terus secara konsisten menjalankan upaya untuk membentuk lingkungan sekolah yang sehat,” tutup Kathryn.