ARTIKEL

Sederet Manfaat Mengonsumsi Whole Food

Baca 3 menit
Whole food
Good morning exercise
Kesibukan membuat kita ingin menyantap makanan yang praktis dan instan. Padahal, kebiasaan mengonsumsi makanan instan tidak baik baik tubuh karena kandungan garam yang tinggi, tetapi minim gizi. Walau sibuk, ada baiknya kita menyempatkan diri untuk mengonsumsi makanan utuh agar tubuh mendapatkan nutrisi lengkap.
Makanan atau minuman instan memang memudahkan hidup. Kita tidak perlu terlalu repot menyiapkannya karena bisa dikonsumsi on the go. Namun, makanan atau minuman jenis ini tidak menyediakan nutrisi yang cukup untuk tubuh. Jika dikonsumsi terus-menerus, dalam jangka panjang tubuh bisa mengalami gangguan kesehatan akibat defisit nutrisi.
 
Oleh karena itu, kita perlu “investasi” kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat, yaitu whole food. Whole food merupakan makanan yang tidak mengalami proses terlalu lama dalam pengolahannya. Kebanyakan orang bahkan mengonsumsi whole food dalam kondisi apa adanya (misalnya buah, sayuran mentah, dan lain sebagainya).
 
Walau begitu, bukan berarti whole food selalu hambar dan tidak enak. Jika kita pintar mengolahkan, whole food akan menjadi hidangan yang lezat dan nikmat! Di samping itu, whole food kaya akan kandungan gizi yang dapat menyehatkan tubuh kita. Berikut beberapa manfaat mengonsumsi whole food.

Mengandung nutrien penting

Semua whole food mengandung nutrien yang bisa memenuhi kebutuhan gizi tubuh kita setiap harinya. Misalnya, 165 gram jeruk mengandung lebih dari 100 persen kebutuhan vitamin C harian kita. Begitu juga satu mangkuk kecil kacang brasil bisa memenuhi kebutuhan selenium harian kita.

Kandungan gulanya rendah

Whole food, seperti buah segar, mengandung gula alami sehingga kandungan gulanya cukup rendah. Bandingkan dengan makanan atau minuman kemasan yang sudah ditambahkan gula agar rasanya makin enak.
 
Ada beberapa buah yang mengandung gula yang cukup tinggi, misalnya mangga, kelengkeng, dan durian. Namun, buah-buah tersebut juga mengandung air dan serat yang tinggi sehingga tetap menjadi pilihan sehat dibandingkan makanan atau minuman dengan gula tambahan yang tidak memiliki kandungan gizi sama sekali.

Membuat gula darah stabil

Menurut Federasi Diabetes Internasional, penderita diabetes di seluruh dunia mencapai lebih dari 450 juta jiwa. Diperkirakan, jumlah itu akan meningkat menjadi 700 juta jiwa pada 2045.
 
Nah, sudah saatnya kita mencegah diabetes dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan daging segar (bukan daging prosesan) untuk menjaga gula darah tetap stabil.

Menyehatkan jantung

Selain tinggi nutrisi, whole food juga mengandung antioksidan, magnesium, dan lemak baik yang menyehatkan jantung. Antioksidan berperan mengurangi inflamasi yang dikenal menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit jantung.

Tinggi serat

Setiap hari, tubuh kita membutuhkan serat untuk bisa bekerja dengan baik, khususnya di bagian pencernaan. Dengan mengonsumsi serat, kita akan merasa kenyang sehingga tidak akan mengalami overating yang dapat mnejadi pencetus obesitas.
 
Makanan seperti avokad, chia seed, flax seed, dan beri hitam merupakan beberapa contoh yang tinggi serat, selain kacang-kacangan.
 
Mengonsumsi serat alami tentu lebih baik dibandingkan mengonsumsi serat buatan yang sudah dikemas oleh pabrik. 

Membuat kulit jadi glowing

Kondisi kulit kita merepresentasikan makanan yang kita konsumsi. Mengapa? Karena kandungan gizi di dalam makanan akan diproses untuk menutrisi kulit kita juga. Jika kita makan asal-asalan, dari mana kulit kita mendapatkan nutrisi?
 
Oleh karena itu, mengonsumsi whole food yang tinggi nutrisi tentu akan memberikan dampak signifikan terhadap kulit kita. Contohnya, dark chocolate dan alpukat terbukti melindungi kulit dari sinar matahari yang dapat membakar kulit.
 
Banyak studi yang menyarankan kita untuk mengonsumsi lebih banyak sayur, ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun untuk mempertahankan elastisitas kulit dan mengurangi kerutan.
 
Begitu banyak manfaat dari mengonsumsi whole food yang bisa kita dapatkan. Jangan lupa mengimbangi pola makan sehat dengan aktivitas fisik untuk mendapatkan tubuh yang sehat, kuat, dan awet muda!
Referensi:
Cleveland Clinic. “Skip the Fad: Why You Should Eat a Real-Food Diet.”
Franziska Spritzler. “21 Reasons to Eat Real Food”. 19 Mei 2021. Healthline. 
Neurosurgery & Spine Consultant. “Eating Real Food Instead of Processed, Junk Food”. 25 Juni 2021.

Anda mungkin juga tertarik dengan