Sahur dan berbuka puasa menjadi momentum penting karena saatnya tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, kita perlu memilih menu makanan sehat agar tubuh tetap ternutrisi dan kita dapat menjalankan puasa dengan prima!
Bulan puasa bisa dibilang bulan spesial. Karena hanya datang satu kali dalam setahun, orang-orang memanfaatkan momentum ini untuk menyajikan menu-menu spesial untuk sahur dan berbuka. Alhasil, beragam menu lezat tersaji di meja makan, mulai dari starter, main course, sampai desert. Belum lagi aneka rupa kudapan untuk berbuka puasa.
Namun, makanan enak belum tentu sehat. Banyak yang mengandung kalori, lemak, dan kolesterol tinggi. Bisa-bisa malah menimbulkan gangguan kesehatan di kemudian hari. Jangan sampai rencana berkumpul dengan keluarga saat Lebaran beralih menjadi rebahan di rumah sakit. Jadi, kita tetap perlu mindful memilih menu sahur dan berbuka untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
Takjil Sehat
Kita tidak bisa menepis jika deretan hidangan takjil yang dijajakan di mana-mana begitu menggugah selera , seperti Gorengan, berbagai jenis es, dan lainnya terasa begitu nikmat dimakan saat berbuka. Namun, ada bahaya mengintai jika kita terlalu banyak mengonsumsi gorengan dan minuman manis. Pertama, kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi pada gorengan dapat mengganggu peredaran darah pada tubuh. Kedua, minuman manis membuat terjadinya kenaikan kadar gula dalam darah secara signifikan. Bayangkan kalau kita setiap hari mengonsumsi kedua jenis hidangan ini, bisa-bisa kadar gula dalam darah dan kolesterol kita terlampau tinggi.
Sebenarnya, mengonsumsi gorengan dan minuman manis sah-sah saja. Namun, sebaiknya tidak setiap hari. Kita bisa menyelinginya pilihan takjil yang lebih sehat, misalnya kolak pisang tanpa santan, smoothies buah, greek yogurt, atau teh tanpa gula. Batasi juga porsinya karena perut yang seharian kosong tidak bisa langsung diisi banyak makanan karena akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Makanan utama yang kaya nutrisi
Saat menjalankan ibadah puasa, kita seperti sedang menjalankan intermitten fasting. Jendela makan menjadi lebih sempit sehingga kita harus memanfaatkan momen ini untuk memberikan tubuh nutrisi yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, kita harus benar-benar menyeleksi asupan makanan utama, baik saat sahur maupun buka puasa.
Pilih makanan yang kaya protein untuk memberikan efek kenyang yang lebih lama. Selain itu, protein juga sangat diperlukan bagi tubuh untuk regenerasi seluruh sel di dalam tubuh. Sementara itu, karbohidrat merupakan sumber energi utama sehingga kita tidak boleh melewatkannya. Selain itu, ada serat yang menjaga kesehatan pencernaan dan mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh.
Pilihan protein bisa diselang-seling, mulai dari ikan, daging sapi, dan ayam. Pilihan karbohidrat tidak melulu nasi, bisa diganti dengan singkong, ubi, jagung atau kentang. Sementara itu, serat bisa didapat dari sayuran hijau dan buah-buahan.
Hindari terlalu sering mengolah makanan dengan cara digoreng. Baiknya pilih makanan yang dikukus, panggang atau tumis. Ayam bakar, steak daging, dan pepes ikan bisa jadi opsi. Intinya, pastikan ada variasi jenis makanan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh.
Penutup yang manis alami
Jika kita sudah “pesta” gula di makanan pembuka alias takjil, baiknya tidak mengonsumsi makanan yang terlalu manis untuk hidangan penutup. Pilihan yang paling tepat, yaitu buah-buahan. Memang, banyak yang menyarankan buah-buahan dikonsumsi saat perut kosong untuk mengoptimalkan penyerapan serat. Namun, jika kita sudah terlanjur “sibuk” dengan takjil, buah bisa dikonsumsi belakangan. Misalnya, menjelang tidur malam atau imsak, beberapa saat setelah selesai makan besar.
Pilih buah dengan banyak air untuk menambah asupan cairan tubuh, seperti apel dan pir. Beberapa buah memiliki kandungan gula yang tinggi, misalnya semangka, nanas, dan pisang (yang sudah terlalu matang). Konsumsinya bisa disesuaikan dan dibatasi agar tidak terjadi kenaikan kadar gula darah yang signifikan.
Buah seperti durian dan nangka juga tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi terlalu banyak karena kandungan gasnya dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut.
Jadi, kata siapa tidak bisa sehat selama bulan puasa? Pastikan asupan makanan kita selalu mengandung gizi tinggi, ya!
Bagikan