PROTEKSI JIWA
Protection untuk beragam gaya hidup Anda dan keluarga
{{title}}
{{label}}Oleh: Tim Medix
Kita semua butuh lebih banyak kegembiraan dan kebahagiaan dalam hidup di tahun 2021, khususnya setelah melewati tahun 2020 yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Berikut adalah beberapa rekomendasi buku yang membantu mewujudkannya.
Tidaklah mudah membicarakan kebahagiaan di tahun lalu. Tapi sekarang justru saatnya kita menemukan makna kehidupan dan tujuan hidup yang akan membantu kita melewati 2021 dan kehidupan setelah pandemi.
Medix memutuskan untuk menghubungi Dr. Tal Ben-Shahar, seorang ahli dan pionir psikologi positif terkenal di dunia. Mantan dosen Universitas Harvard ini telah menulis banyak buku tentang ilmu kebahagiaan dan yang terakhir mendirikan Akademi Studi Kebahagiaan.
Selain menulis artikel untuk kami tentang Tumbuh dari Trauma, beliau juga membuat daftar dari beberapa buku favoritnya tentang ilmu kebahagiaan.
Di sini beliau menjelaskan bagaimana itu semua dapat membantu membangun ketahanan, hidup dengan tujuan yang berarti dan mengadopsi pandangan yang lebih positif. Beliau juga menyertakan beberapa hal utama yang berguna tentang cara berkembang di tempat kerja dan membantu orang lain melakukan hal yang sama.
1. Flow: The Psychology of Optimal Experience by Mihaly Czikszentmihalyi
Apa yang membuat sebuah pengalaman benar-benar memuaskan, baik kita di usia lima atau 65 tahun? Psikolog Hongaria-Amerika mengatakan bahwa intinya adalah bagaimana kita bisa benar-benar tenggelam dalam apa pun yang kita lakukan. Contoh yang bagus adalah bagaimana waktu berlalu jika kita menikmati buku yang bagus. Inilah yang dia sebut keadaan mengalir dan kunci kebahagiaan jangka panjang.
Czikszentmihalyi juga menjelaskan pentingnya mencapai keseimbangan antara tantangan dan keterampilan, yang sangat relevan dalam dunia kerja. Terlalu banyak tantangan dapat menimbulkan kecemasan, sementara terlalu banyak keterampilan dapat menyebabkan kebosanan. Menemukan keseimbangan ini membutuhkan waktu dan eksperimen. Itulah salah satu alasan mengapa Mahatama Gandhi menyebut otobiografinya: Kisah Eksperimen Saya dengan Kebenaran. Jadi ini bukan tentang menemukan kebenaran, atau bahkan keberadaan kebenaran tertinggi, tetapi mencari tahu apa yang tepat untuk Anda, anak-anak Anda, atau anggota tim Anda. Terlibat dalam beberapa penelusuran untuk menemukan diri sendiri, itu adalah bentuk penelitian terbaik.
2. The Path to Purpose: How Young People Find Their Calling in Life by William Damon
Di satu sisi, buku ini membahas mengapa begitu banyak anak muda merasa sulit untuk melakukan transisi menuju kedewasaan. Tetapi temuannya juga bisa berlaku untuk kita semua. Mengembangkan tujuan yang jelas membantu orang untuk terlibat dalam kehidupan dan pekerjaan. Konsekuensi dari hanyut terbawa kehidupan bisa menjadi besar. Depresi adalah dampak yang paling umum.
Buku tersebut memiliki pesan yang jelas kepada orang tua. Biarkan anak-anak Anda mengalami kesulitan karena ini akan membantu mereka membangun ketahanan dan mengembangkan kesadaran akan tujuan. Jangan mencoba dan memilah-milah semuanya untuk mereka. Peran Anda bukanlah untuk menyenangkan anak-anak Anda, tetapi untuk melayani mereka dan melakukan yang terbaik untuk memungkinkan mereka hidup mandiri dan memenuhi kebutuhan.
3. Give and Take: Why Helping Others Drives Our Success by Adam Grant
Penelitian Grant membagi orang menjadi tiga kelompok: pemberi, penerima, dan penjodoh. Dia mendemonstrasikan bahwa ketiganya bisa berkinerja lebih baik, berkinerja buruk atau berada di peringkat menengah di tempat kerja. Tetapi pemberilah yang secara tidak proporsional muncul di peringkat teratas dan terbawah. Dia kemudian menjelaskan alasannya: orang yang paling efektif adalah yang tidak egois atau tidak mementingkan diri sendiri tetapi yang sadar akan kebutuhan dirinya. Mereka menjaga diri mereka sendiri dan kemudian orang lain.
Pikirkan cara maskapai penerbangan mengajari kita untuk memakai masker oksigen kita sendiri terlebih dahulu sehingga kita berada dalam posisi yang lebih kuat untuk membantu mereka yang duduk di sebelah kita. Ini adalah buku penting karena menjelaskan cara menetapkan batasan dan mengapa melupakan diri tidak baik untuk Anda atau orang di sekitar Anda. Seperti yang dikatakan Dalai Lama: “Merawat orang lain hanya berdasarkan pengorbanan Anda tidak akan bertahan lama. Kepedulian juga harus memberi makan diri Anda.”
4. The Progress Principle: Using Small Wins to Ignite Joy, Engagement and Creating at Work by Teresa Amabile and Steven Kramer
Ini adalah buku yang bagus untuk siapa pun yang mengelola tim karena menjelaskan perbedaan antara manajer yang baik dan yang buruk. Pada dasarnya, ini adalah tentang memuji pencapaian dan kesuksesan untuk memberikan pengaruh positif pada produktivitas dan kehidupan kerja orang-orang di sekitar Anda. Saat Anda menghargai yang baik, yang baik pun mengapresiasi.
Penulis juga menjelaskan mengapa penting untuk memimpin dengan memberi contoh. Misalnya, jika manajer memberi tahu timnya bahwa itu baik untuk mengambil cuti, tetapi kemudian tidak melakukannya sendiri, mereka mengirimkan pesan yang kontradiktif. Mengutip Gandhi lagi: "Jadilah perubahan yang ingin Anda lihat di dunia."
5. The Fearless Organization: Creating Psychological Safety in the Workplace for Learning, Innovation and Growth by Amy Edmondson
Profesor Harvard Business School menjelaskan mengapa keamanan psikologis adalah prediktor nomor satu tentang seberapa efektif sebuah organisasi. Bisnis inovatif menciptakan lingkungan di mana orang merasa aman dan cukup nyaman untuk mengakui kesalahan mereka dan mengakui bahwa mereka tidak tahu sesuatu.
Keinginan untuk merasa aman bersifat universal. Tetapi budaya berbeda dari satu bangsa ke bangsa lainnya. Jadi, perusahaan multinasional memiliki tantangan tambahan untuk memikirkan tentang cara menciptakan berbagai lingkungan kerja yang berbeda yang menciptakan hasil yang sama: tenaga kerja yang bahagia dan puas.”
Sumber : https://www.medix-global.com/ind/content/blog/view/?ContentID=3095.