PROTEKSI JIWA
Protection untuk beragam gaya hidup Anda dan keluarga
{{title}}
{{label}}Oleh: Sigal Atzmon, CEO dan Pendiri Medix
Kita memiliki mesin untuk mengolah data, tetapi apakah kita memiliki kemampuan untuk memahami hasil interpretasi yang diberikan pada kita? Penelitian menunjukkan kita tidak lagi semudah itu percaya.
Banyak yang telah berubah sejak penulis Amerika Mark Twain hidup di abad ke 19. Akan tetapi, salah satu kutipannya sering kita dengar dan masih relevan – “kebohongan, kebohongan terkutuk dan statistik”.
Bahkan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa hubungan kita dengan statistik menjadi lebih kompleks dari sebelumnya. Kita tidak hanya berjuang untuk menafsirkan data, tetapi juga merasa terbebani oleh informasi-informasi lain yang banyak menyesatkan dari orang lain.
Data terbaru dari Trust Barometer Edelman telah menyoroti tren ini. Mereka melakukan survei terhadap 32.000 responden di 28 negara dan hasil menunjukkan terdapat penurunan kepercayaan kepada pemerintah dan media(https://www.edelman.com/sites/g/files/aatuss191/files/2023-03/2023%20Edelman%20Trust%20Barometer%20Global%20Report%20FINAL.pdf).
Edelman merupakan bisnis yang sekarang dipandang sebagai sumber informasi yang paling tepercaya secara global. Temuan ini konsisten untuk negara-negara berpenghasilan tinggi maupun rendah.
Pemerintah dipandang tidak etis dan tidak kompeten, sementara ada kepercayaan yang rendah pada media sosial dan kepercayaan bahwa lingkungan media telah terbagi dan hanya menyuarakan gema saja.
Hampir 75% responden percaya bahwa setiap CEO harus mendukung fakta riil dan mengekspos sains yang dipertanyakan keabsahannya. Hal ini terbukti di AS di mana kepercayaan terhadap bisnis terus meningkat karena politik dan media dipandang telah terpolarisasi.
Harapan ini secara tidak langsung memberikan tanggung jawab besar kepada perusahaan. Tetapi dengan senang hati, hal ini dirangkul oleh Medix.
Mengadvokasi fakta merupakan hal terpenting dalam menyediakan fasilitas perawatan kesehatan terbaik. Kehidupan mereka bergantung pada kemampuan kita untuk menafsirkan dan menyampaikan informasi dan data yang mengubah hidup.
Memberikan informasi yang mengedukasi, juga berperan penting dalam membantu orang untuk memahami kesehatan mereka sendiri. Perusahaan yang bergerak di bidang perawatan kesehatan memiliki tempat yang tepat untuk melakukan ini bersama media tradisional.
Tidak seperti media, kita tidak perlu mengejar berita sensasional untuk mendapatkan klik yang secara langsung menghubungkan mereka dengan pelanggan dan monetisasi dari iklan. Berikut adalah salah satu contoh terbaru tentang bagaimana ini bisa dilakukan.
Itu terjadi ketika akademisi Universitas Oxford menerbitkan studi kasus yang melihat kemungkinan hubungan antara kontrasepsi hormonal dan kanker payudara(https://journals.plos.org/plosmedicine/article?id=10.1371/journal.pmed.1004188).Banyak berita utama menginformasikan hal serupa – kontrasepsi hormonal meningkatkan risiko kanker payudara. Tampak menakutkan bukan?
Padahal, berdasarkan penelitian yang ditemukan hanya terdapat 20% hingga 30% peningkatan resiko. Namun, mereka terfokus dalam menyoroti nilai risiko negatif.
Lihatlah hasil data sesungguhnya dan muncul gambaran yang sangat berbeda.
Para wanita yang disurvei didiagnosis dengan kanker payudara sebelum berusia 50 tahun.Data National Cancer Institute Amerika Utara menunjukkan bahwa wanita dalam kelompok usia ini memiliki risiko selama 10 tahun berikutnya (https://www.cancer.gov/types/breast/risk-fact-sheet#r1):
Usia 30 – 0,49% (1 dari 204)
Usia 40 – 1,55% (1 dari 65)
Usia 50 – 2,4% (1 dari 42)
Ketika peningkatan 25% dimasukkan ke dalam perspektif ini, data menjadi jauh lebih meyakinkan. Untuk wanita berusia 30 hingga 40 tahun, naik dari 0,49% menjadi 0,64% (menggunakan asumsi Oxford yang lebih tinggi).
Membingkai data dengan benar adalah layanan yang dapat disediakan oleh perusahaan layanan kesehatan: menerapkan kemampuan numerik dan pengetahuan medis kami untuk memberikan informasi yang jelas dan seimbang.
Ini sangat terang selama pandemi Covid-19. Psikolog kognitif Kanada Steven Pinker menangkapnya di posting Facebook-nya tepat di awal pada 11 Maret 2020 (https://www.facebook.com/Stevenpinkerpage/posts/our-intuitions-dont-appreciate-exponential-growth-most-people-flub-the-question-/2824020701025175/).
Pinker ingin memperingatkan orang-orang, yang mungkin kemudian merasa cukup aman, tentang bagaimana Covid-19 dapat dengan cepat meroket di luar kendali. Dia melakukannya dengan mengajukan pertanyaan berikut: jika sepetak gulma berlipat ganda setiap hari dan menutupi ladang dalam 30 hari, berapa lama ia bisa menutup setengah ladang?
Jika Anda menjawab 15 hari, maka Anda tidak sendiri. Jawaban yang benar adalah 29 hari. Itu pertumbuhan eksponensial untuk Anda.
Tidak mengherankan, banyak pembuat kebijakan dan bahkan beberapa ilmuwan dibutakan oleh Covid-19 dan tidak menempatkan persiapan di tempat dengan cepat. Salah satu alasannya adalah karena otak kita cenderung membuat deduksi sepanjang garis linier daripada garis eksponensial.
Jadi apa yang bisa kita lakukan untuk lebih percaya pada data? Sebagai individu, ada baiknya untuk sealu memeriksa sumber yang mendasarinya untuk melihat apakah data telah dipilih atau poin-poin penting telah hilang dalam terjemahan.
Sebagai tenaga medis profesional, kami memiliki tugas perawatan sebagai bagian dari kewenangan edukasi kami, untuk menjelaskan data dengan cara yang dapat dipahami orang awam. Kita harus selalu memberikan konteks secara keseluruhan.
April ini, kita merayakan Hari Kesehatan Dunia dengan tema “Kesehatan untuk semua”. Kita dapat menggunakan data untuk membawa ini lebih dekat ke kenyataan.
Di Medix, kami menjadikan ini profesi kami: menggabungkan ilmu, data, teknologi, serta peran manusia untuk membuat perbedaan nyata dalam kehidupan masyarakat.
Sumber : https://bit.ly/42xQnMT