PROTEKSI JIWA
Protection untuk beragam gaya hidup Anda dan keluarga
{{title}}
{{label}}Oleh: Tim Medix
Menemukan benjolan di salah satu payudara, atau melihat adanya perubahan mendadak adalah sesuatu yang ditakuti setiap wanita. Namun kenyataannya, dalam banyak kasus, tidak ada yang perlu dikhawatirkan bila Anda melakukan pemeriksaan rutin.
Apakah Anda secara teratur memeriksa payudara setiap ada perubahan yang tidak biasa? Sayangnya, di seluruh dunia, terdapat perbedaan besar dalam tingkat kematian akibat kanker payudara di antara negara-negara yang melakukan kampanye pemeriksaan diri dan yang tidak.
Bahkan di negara-negara dengan tingkat kesadaran yang tinggi, masih terlalu banyak wanita yang melakukan kunjungan pertama ke dokter ketika kanker sudah berada pada stadium lanjut. Nyawa dapat diselamatkan jika wanita melakukan pemeriksaan rutin dan tidak mengabaikan perubahan yang tidak biasa dengan harapan gejala itu akan hilang dengan sendirinya.
Memeriksa payudara bisa dilakukan dengan sederhana dan mudah. Waktu terbaik untuk melakukannya adalah sebulan sekali sekitar seminggu setelah menstruasi ketika payudara Anda tidak sedang dalam kondisi paling lembek. Jika Anda sudah memasuki masa menopause, pemeriksaan bisa dilakukan satu kali setiap bulan.
Berdirilah di depan cermin dan lihat perubahan dari depan dan samping. Apakah ada benjolan, kulit keriput, atau keluar cairan dari puting?
Kemudian berbaring, angkat lengan di atas kepala dan gunakan tiga jari untuk menekan dengan kuat dalam gerakan melingkar, periksa payudara, ketiak, dan puting apakah ada benjolan dan perubahan tidak biasa lainnya.
Yang terbaik tentunya berkunsultasi dengan dokter jika ada sesuatu yang salah. Berikut adalah beberapa alasan paling umum untuk perubahan payudara yang harus diwaspadai:
1. Perubahan Fibrokistik Payudara
Hal yang sangat umum dan diperkirakan setengah dari wanita akan mengalaminya sebelum mereka mencapai menopause dan juga setelahnya jika mereka menjalani terapi penggantian hormon.
Fibrosis adalah jenis benjolan payudara yang terbuat dari jaringan yang sama dengan jaringan pembentuk sendi. Payudara terasa lebih tebal dan bisa menjadi nyeri dan bengkak, terutama sebelum menstruasi dimulai.
Sekitar seperempat dari benjolan payudara berubah menjadi kantung berisi cairan yang disebut kista. Mereka bisa besar atau kecil dan hormon dapat membuatnya berubah ukuran.
Bisa terasa tidak enak saat disentuh, terutama jika telah terinfeksi.
Jika sebelumnya Anda telah didiagnosis menderita kista yang mulai memerah atau meradang, maka penting untuk segera menemui dokter. Dalam skenario terburuk, kista yang terinfeksi dapat berubah menjadi abses, menyebabkan sepsis yang mengancam jiwa.
Antibiotik adalah tindakan pertama. Kista juga dapat dikeringkan dan diangkat melalui pembedahan dengan anestesi lokal jika tetap kembali ke tempat yang sama.
Perubahan payudara fibrokistik tidak meningkatkan risiko kanker payudara. Tetapi penting untuk menemui dokter jika Anda menemukan benjolan baru atau berbeda setelah menerima diagnosis awal.
2. Nekrosis lemak dan kista minyak
Kedua kondisi ini terjadi ketika jaringan lemak payudara rusak.
Nekrosis lemak menciptakan benjolan keras dan didiagnosis melalui biopsi, karena sulit untuk membedakan antara kanker payudara dan jaringan parut pada mammogram.
Kista minyak terbentuk ketika sel-sel lemak melepaskan isinya ke dalam kantung yang berbentuk cairan. Ini juga dapat menyebabkan memar dan kemerahan. Kista jenis ini didiagnosis melalui USG, meskipun dokter juga dapat melakukan biopsi jarum, yang membantu mengeringkan isinya juga.
3. Fibroadenoma
Ini adalah jenis tumor jinak payudara yang paling umum, terbentuk dari jaringan ikat (fibroma) dan jaringan kelenjar (adenoma).
Wanita usia muda paling rentan terkena karena mereka sering konsumsi pil KB dan hormon yang berfluktuasi. Bisa terjadi juga pada wanita pasca-menopause yang menjalani terapi penggantian hormon.
Fibroadenoma umumnya dapat digerakkan dan tidak lunak. Dokter biasanya merekomendasikan untuk menghilangkan yang tumbuh cepat terutama jika bentuk payudara jadi berubah.
Sekitar 15% fibroadenoma dikategorikan sebagai kompleks dan sedikit meningkatkan risiko kanker payudara.
Satu jenis fibroadenoma tertentu yang disebut tumor phyllode juga bisa ganas dalam beberapa kasus. Banyak kasus terjadi pada wanita di usia empat puluhan. Dokter biasanya merekomendasikan untuk membuang beberapa jaringan di sekitarnya untuk memastikan tumor tidak kembali.
4. Adenosis
Wanita yang menderita fibrosis atau kista juga lebih rentan terkena adenosis atau pembengkakan kelenjar susu.
Kadang-kadang kita merasakan benjolan, tetapi adenosis lebih sering terdeteksi melalui mammogram kemudian didiagnosis melalui biopsi. Perawatan seringkali tidak diperlukan.
5. Papiloma intraduktal
Tumor seperti kutil ini tumbuh di saluran susu dan terbentuk dari campuran jaringan kelenjar dan fibrosa. Cenderung berwarna merah muda kecokelatan dan biasanya kecil.
Sering menyebabkan keluarnya cairan dari puting, bisa berdarah atau jernih dan terjadi secara spontan (ketika tidak ada tekanan pada payudara).
Setelah diangkat melalui pembedahan, tumor kemudian akan diperiksa oleh ahli patologi karena papiloma atipikal atau multipel memang sedikit meningkatkan risiko kanker payudara.
6. Hiperplasia duktal atau lobular
Ini hasil dari pertumbuhan berlebih dari sel-sel yang melapisi tabung (duktal) di dalam payudara yang membawa susu dari lobulus (kantung susu) ke puting susu, atau di kelenjar susu itu sendiri (lobular).
Biasanya hanya terdeteksi dengan mammogram, dengan konfirmasi melalui biopsi. Hiperplasia ringan tidak menimbulkan risiko kanker payudara, tetapi hiperplasia sedang atau atipikal membuat dokter biasanya mengangkat beberapa jaringan di sekitarnya untuk pemeriksaan tambahan.
7. Mastitis
Kondisi menyakitkan ini merupakan salah satu potensi efek samping menyusui, meski bisa menyerang kapan saja. Disebabkan oleh robekan kulit di atas puting susu, atau saluran susu yang tersumbat. Kebanyakan penderita biasanya akan mengalami demam selain peradangan.
Air hangat atau kompres adalah cara yang baik untuk mengurangi rasa sakit sebelum menemui dokter untuk mendapatkan antibiotik.
Jika ini tidak membuat perbedaan, maka biopsi akan dilakukan selanjutnya untuk menyingkirkan inflamasi kanker payudara. Ini adalah bentuk kanker payudara yang sangat langka, terhitung kurang dari 5% kasus di sebagian besar negara.
Sumber : https://bit.ly/3EbbCYk